RR: Long Way Don (8)

Hari ke Delapan, Senin 16 Mei 2011

Sudah seminggu aku di jalan, rasanya tidak lelah kok. Tidur selalu cari yang senyaman mungkin, minum cukup banyak, dan tidak lupa vitamin neurobion agar tidak pegal, vitamin c, dan obat batuk bisolvon dalam bentuk tablet (sudah batuk parah dari Jakarta). Namun udara Denpasar sangat tidak nyaman. Aku terbangun jam 3 pagi, dan sempatkan sarapan (naik motor) ke Mc Donald di dekat hotel. Ternyata udaranya sangat lembab. Akhirnya dengan segera aku packing dan jam 4 sudah bisa meninggalkan Bali. Ternyata jalan dari Denpasar ke Gilimanuk selain sangat gelap juga banyak truk, sangat tidak direkomendasikan. Ditambah lagi pagi itu sangat lembab dan sulit untuk bernapas di Bali. Mungkin mau hujan. Tak lama benar hujan rintik-2 turun membuat ku menderita pagi buta itu. Kecepatan sangat rendah, dan jam 7 pagi sampailah di gilimanuk dan lumayan terang. Akhirya lepas juga penderitaan pagi itu.

Dengan konsiten ku pacu motorku masuk kota Banyuwangi, dan kali ini aku ambil ke arah utara. Paling tidak jalur yang berbeda dengan saat datang agar tidak bosan. Ternyata hutan di Banyuwangi utara sangat indah, tapi nggak kebayang merindingnya kalau dilewati saat malam. Di perjalanan juga aku sempat toet ke dua rekan Scorpio yang termonitor di MILYS menuju Lombok dari Jakarta. Ya sudah, aku menyapa via MILYS saat aku berhenti berikutnya. Harusnya sih mereka bertiga, yang satu entah aku tidak bisa mengidentifikasi.

Jalannya maaak !!

Mantap kaan? hayo mau lari berapa? silahkaaan..

Sampai Probolinggo aku sudah berkoodinasi dengan oom Sidik Sah dan oom Arha, untuk merapat ke Beres Bajaj.. wah… di sini ternyata pas jam 12.. dan aku ditraktir makan siang. Makasih oom-2 semua…

Makan siang di Probolinggo.. disini semua orang expert tentang Bromo, karena ini jalan masuk ke Bromo

di Beres Bajaj Probolinggo

Katanya pengen nyari jok air hawk jugak.. buat ke Aceh.. xixixi

Perjalanan diteruskan, dan diarahkan untuk menhindari lokasi lumpur Lapindo. Di daerah Mojokerto sudah jam 5 sore, dan akhirnya GPS di aktifkan untuk scanning penginapan di dekat situ, akhirnya termonitor beberapa hotel di daerah Pacet, maih 20 km. Apa boleh buat langsung diarahkan ke sana melalui gunung, ternyata tembusnya ke Batu Malang / Selekta haha.. jadi agak balik ke timur lagi. Tak apa, dapat penginapan murah dan udara yang sejuk, walaupun aku pikir kurang sejuk yah.. maklum beruang.. nggak suka panas.

Hari ke Sembilan, Selasa 17 Mei 2011

Bangun pagi agas santai, riding pelan-2 menuruni ketinggian Pacet masuk mojokerto lagi. Kali ini GPS diarahkan ke Juwana. Ternyata walupun telah di set fast mode (bukan short), tetap saja masuk hutan. Arah yang diambil adalah hutan jati di Bojonegoro, jadinya kembali lagi ke pantura. Dan keluar di daerah Rembang, nggak jauh dari kota tujuan Juwana.

Masuk hutan jadi di daerah Bojonegoro.. sepinyaa

Eh pas sampai Juwana, jam makan siang, langsung aku ditawari makan oleh oom Blackmax. Sekaligus aku di kasih tour ke toko dan rumahnya. Wah mantap, baru kali ini main ke Juwana, padahal semua teman-2 pada main ke mari kalau menuju timur. Karena pantura panas aku puaskan dahagaku… 2 coca cola, 1 teh botol, 1 gelas air putih, dan 1 gelas kelapa kopyor ala oom blackmax. Makanan yang disipakan juga nggak kalah asoy, 2 ekor bandeng yang durinya sudah dicabuti pake pinset… haaah? repot amat.. Tapi maknyus.

Oom Blackmax berlarian menyambutkuu xixi

Parkir di alun-2 Juwana bareng Blackmax II (CBR 250)

Setelah ditawari menginap dan aku menolak karena sudah janjian sama teman-2 semarang, aku gas lagi. Kata oom Blackmax nggak sampai 2 jam. Berangkat jam 2 siang, sampai hotel jam 4 sore, memang ada spare karena hotelnya memang belum di booking. Eh kebetulan ada kamar, langsung checked in dan mandi. Menjelang magrib muncul lah para penguasa Semarang, seperti oom Pittoe, oom Dani, oom Kuda Lumping (elu beruang jg yah xixi), oom Groiz, oom Andre dan juga nggak luput oom Bejogeboy sang kecap Prides Chapter Semarang. Langsung di teruskan makan malam di sebuah restoran dan saling bertukar cerita, maklum aku cuman pernah ketemu sama oom Bejogeboy dan tentunya Groiz… yang lainnya belum pernah ketemu, hanya saat online saja. Malam ditutup, dan kita berpisah, tapi kan masih tetap ketemu di forum.

Lupa pesen Loenpiaaaaa? hiks

Hari ke Sepuluh, Rabu 18 Mei 2011

Terbangun seperti biasa jam 4 pagi, dan jam 5 sudah bisa mulai riding. Kali ini pikiran bercabang antara ke Bandung atau kembali langsung ke Jakarta. Akhirnya sambil liat sikon saja, kalau patokbesi macet, ambil arah Bandung dengan segera. Ternyata tidak macet, mungkin karena sudah hari Rabu, dan baru saja long weekend. Cirebon aku lewati saja tidak mampir karena aku tahu penghuninya sedang di kantor (maaf ya oom Agus, tante Nia, oom Igeekz). Sampai patokbesi yang ada bukannya macet malah hujan deras, akhirnya kuputuskan untuk meneduh karena genangan air sudah sangat tinggi dan tidak mungkin bisa melihat lokasi lobang di jalanan. Setelah meneduh sekitar 1 jam, akhirnya perjalanan diteruskan. Sampai rumah dengan selamat pukul 6 sore. Saat baru saja duduk di meja makan, mas Bayumurti datang dan ngasih selamat. Aku salamin sambil mikir dari mana nih orang, kok tau aku baru sampai rumah.. hehehe.. ini namanya tali bathin… ya nggak mas.

Hujan di patok besi

END OF LONG WAY DON… see you on next trips.