Sharing tips memilih headphone

4 Mar

Berdasarkan keracunan tingkat tinggi beberapa minggu, kali ini saya mau share racun nya agar dosanya nyebar xixixi..

1. Bahan lagu yang ingin didengarkan.

Yang pertama kali adalah tau mau dengerin apa. Nggak apa-2 kalau bingung, tapi at least bikin top 10 songs list apa yang mau didengarkan. Setelah tau, cari filenya, bisa beli CD aslinya, atau cari file FLAC atau lossless, copy dari teman (sorry bukan bermaksud membenarkan piracy). Dapatkan lagu tersebut dengan kualitas terbaik, dan biasanya lagu ini yang sudah pernah didengarkan dan diputar di berbagai media yang berbeda, sehingga tau benar ‘sounds goodnya’ gimana.

2. Player.

Di sini perlu invest player dulu lah, yang punya iphone / ipod, sudah oke, pastikan filenya lossless yah. Yang punya player lain yah disiapkan. Kalau yang dengerin di notebook, yah pastikan filenya the best quality. Nah biasanya kan sudah punya headphone bawaan si player, di coba dengarkan serius berkali-2 dulu yak.

3. Mau digunakan di mana dan buat apa dan tipe ‘headphone’ yang cocok

Nah ini yang menarik. Ada orang yang menikmati headphone saat berkerja, mungkin karena kantornya berisik dan dia ingin fokus, dan atasannya memperbolehkan (tidak berhubungan dengan customer etc), ada juga yang mau dipakai buat berolahraga – ke gym dlsbg, ada yang mau dipake nge-game, atau ada yang mau serius menekuni audiophile di rumah. Nah biasanya ini akan berhubungan dengan type headphoneya. Headphone full size pastinya sulit dibawa-2, dan yang kecil lebih melelahkan jika dipakai lama. Nah kalau dari tadi saya menyebut ‘headphone’ harus disadari pengeras suara ini ada tiga tipe, nggak semuanya disebut ‘headphone’:

Nah untuk kebutuhan mendengarkan musik, ada beberapa pembedaan lagi:

a. Full Size/Circumaural/Over Ear Headphone

b. Supraaural/On Ear Headphone

c. IEMs (in ear monitor)

d. Earbuds

4. How far you would go? Budget…

Namanya juga hobby, pasti ngeluarin duit laah. Kalau menghasilkan duit yah namanya kerjaan. So siapkan budgetnya. Kalau mau tipe Kere Hore juga boleh, kalau nanti ada tambahannya bisa upgrade. Yang menarik adalah spending headphone dan rig rules the thumbnya adalah hanya seperlima belas dari audio speaker konvensional dengan kualitas yang sama. Katanya sih begitu, tapi kayaknya ada benarnya juga.

5. Baca review.

Nah banyak informasi di forum-2 yang menampilkan informasi ttg ‘how good it sounded”, subjectif sesuai dengan seleranya masing-2. Typically ada yang basshead, natural, atau malah yang fashion (korban headphone justin bieber – dr. dre). Informasi ttg harga dan type suaranya harus benar-2 dipelajari dulu, termasuk point no. 3 di atas, headphonenya mau digunakan buat apa?

6. Audisi

Nah ini penting, kalau tau temen sudah punya headphone yang kita incar, nggak salahnya nraktir gado-2 lewat, sambil makan pinjem headphoneya dan coba dengan player dan lagu sendiri. Kalau ke toko biasanya ada juga headphone yang bisa di trial. Coba ke Jaben atau Kantong Kresek. Tapi ada baiknya dilakukan di tempat yang nyaman dan sepi. Percuma headphone yang bagus di audisi di tempat yang tidak ideal. Dan jangan lupa tanya headphone tersebut sudah di modifikasi atau belum, sering kali para penggila audiophile ‘ngoprek’ sehingga audionya lebih baik atau paling tidak sesuai dengan selera dia.

7. Cari toko yang anda percaya. Pastikan tempatnya asik, bisa tanya-2, bisa audisi headphone, dan menjamin barang asli dan garansi. Saya memilih Jaben, karena belum ada yang sebebeas itu toko yang memberikan audisi.

7. Saat memilih headphone

Nah ini crucial, hehehe… mungkin inti dari tulisa ini kali yak. Tips saya, cari toko yang bisa menjamin keaslian headphone yang diincar. Ada garansi, ada buku manual dan tanggung jawab dari toko. Lalu kali terakhir audisi lagi dari type headphone dan type suaranya. Mulai dari headphone yang out of reach harganya, mahal banget, biasanya adalah top of the line headphone branded! Ini gunanya agar kita bisa punya reference suara. Setelah itu minta di audisi lagi headphone yang harganya lebih murah tapi dengan genre yang sama (tapi lagu dan playernya exactly the same!) begitu berulang-2 hingga diperoleh headphone yang kualitasnya mirip dengan sang ‘reference’ tapi dengan harga yang terjangkau. Lalu setelah itu lakukan sekali lagi audisi dengan headphone reference dan sambil berpikir ulang apakah perbedaan harga dan perbedaan harga masuk akal. Ingat teori deminish return, semakin tinggi kualitas yang kita cari, semakin steep lagi harga yang kita harus bayar.

Dari 8 step ini saya mau share reference saya:

Sennheiser HD 650. Suaranya dark, vocal asik. Yang paling asik adalah 3D soundnya, karena ini headphone open, jadi suaranya ‘bocor’ kemana-2 kalau lagi nyala. Sangat nyaman, sayang finishnya nggak suka. Ini kalau nggak salah 2 tipe sebelum tipe ultimatenya jajaran Sennheiser yang paling atas. Tadinya mau nyoba Sennhesier HD 800, tapi pastinya jauh banget dengan yang ini dari segi harga.

Saya spend hampir setengah jam dengan headphone ini… EAR-OGASM !! Uenak poll. Saya menggunakan player Tab Iconia A101 dengan lagu flac Colour to The Moon nya Allan Taylor (B&W Recording).

Kemudian saya coba juga beberapa headphone yang ada di, kebetulan saya cari headphone di Jaben, saya bebas mencoba headphone yang dipajang.

Akhirnya saya memilih untuk mengambil Beyerdynamic DT-770 PRO 250 ohm, karena menurut saya headphone ini kualitasnya sangat mendekati Sennheiser HD 650, yang hilang adalah 3D nya saja. Basnya sangat bagus dan tetap bersuara dark, sehingga tidak mudah membuat lelah. Saya berharap headphone ini bisa menemani saya ngeblog di depan PC. Demikian sharing saya, semoga anda mendapatkan pasangan headphone juga (sambil nyebar racun xixixi).

Penampakan headphone pilihanku, dilengkapi dengan ampli kecil untuk memboost (beli bundle). Maklum 250 ohm sulit di drive oleh portable media player.

Alas, headphone pilihanku ternyata favoritnya si Justin Bibir.. xixixixixi…

12 Responses to “Sharing tips memilih headphone”

  1. Chammadz March 4, 2012 at 10:30 am #

    woo… mantab gan pasti mahal yak…

  2. anggiwirza March 4, 2012 at 10:35 am #

    masih bingung masalah pilih-pilih ginih..

    biasanya patokan saya diharga aja. harga cocok dikantong dibeli. kalo enggak, cari yang lebih murah :mrgreen:

  3. recca March 4, 2012 at 11:10 am #

    nyimak dulu suhu

  4. bajigur March 4, 2012 at 11:26 am #

    Bose yang noise cancelling ajib…

  5. fyanasterix March 5, 2012 at 12:04 am #

    Wow mantap Om… bisa share headset yang kelas lowend yang worthedlah om ? buat gaming om….

  6. bowo March 5, 2012 at 8:59 am #

    hehe .. saya percaya dengan selera om don dengan latar belakang pengila .. hi end … om .. jangan lupa membahas tentang Headphone amplifier… yah ..

    • pridesonline March 5, 2012 at 9:44 am #

      ampli sih udah ada.. belinya banded dengan ampli.. xixixi..

  7. Jin Galon March 6, 2012 at 2:46 am #

    Cobain Senn HD25 bro. 😀

  8. Jin Galon March 6, 2012 at 2:48 am #

    Ato gak Alessandro MS1i juga asik bro. :D\
    Tapi tiap kuping punya prefensi masing2 sih. Ada duit. Cari toko audio. Audisi sendiri, udah cocok, hajaaarrr…
    Setelah itu jangan pernah nyoba2in headphone punya orang laen. Biar headphone sendiri tetep kerasa asoy. Hahahaha..
    Btw, udah gabung Au-ID bro? Banyak racun disana. Hehehe.
    http://audiophile-id.com/

    • pridesonline March 6, 2012 at 7:45 am #

      saya sudah join au-id.. nongkrong di fjb.. parah racunnya

  9. Rosa December 2, 2012 at 5:05 am #

    Share tips memilih headpho berdasarkan speksifikasi yg menurut admin bagus, dari yg kualitas minimal..sampai yg maksimal menurut admin..please.!

  10. Rei July 10, 2014 at 12:35 pm #

    Lagi bingung mau beli headphone kayak gimana, eh, ketemu tips ini. Makasih, ya =D

Leave a comment