Sean Jordan memulai perjalan keliling dunia nya dimulai dari Serbia, dan interestingly diakhiri di Indonesia! Setelah diselidiki ini ternyata ini hanya phase pertama dari perjalanannya. Membutuhkan waktu 8 bulan untuk mencapai Jakarta, ini peta perjalannya.
Perjalanan ini jauhnya sekitar 20.000 kilomter, dan total yang sudah dihabiskan adalah USD 35.000,-. Vespa yang dikendarainya ternyata terbukti sangat andal, dan mudah diperbaiki. Problem-2 standar vespa adalah putus kabel kopling dan sering ganti ban belakang. Sampai saat ini Sean sudah menghabiskan 3 pistons !! Ini jauh lebih sedikit daripada 6 kamera digital Canon S95 yang dia hilangin selama perjalanan 8 bulan ini, belum lagi kamera video yang juga hilang (dan barang-2 lain yang Sean nggak mau ngaku). Ternyata dia clumsy banget !! Background Sean adalah software developer, yang sebenarnya kurang mengerti tentang Vespa, dan dia mengakui belajar banyak tentang Vespa selama perjalanan. Jadi kemana-2 dia membawa buku manual dan tools.
Kalau ditanya negara mana yang paling bikin stress, mudah jawabnya, yaitu India !! Lebih ke karakter orangnya yang menyebabkan Sean yang biasanya calm jadi ikut-2an kenceng. Saat ditanya kenapa ke Indonesia, Sean menjawab, Indonesia adalah ‘end of the line’ perjalanan lintas asia, jadi sebetulnya secara geografi, ini adalah jalan terpanjang yang masih possible dilalui.
Saat di Jakarta, motor Sean diperbaiki oleh 3 mekanik yang berbeda. Yang pertama adalah bengkel di Kemayoran, yang kedua adalah di Pak Roni di kampung sawah, dan yang terakhir adalah fine tune dari karburator oleh mekanik dari teman-2 ‘Campursari Vespa Jakarta’. Maklum Vespa yang aslinya adalah Vespa dari Jerman memang ternyata sangat mudah diperbaiki, dan memang sebenarnya bukan motor yang ideal untuk dipakai keliling dunia.
Kenapa Vespa?
it’s simple — primitive, really — and when things go wrong, they’re not that hard or expensive to fix. I’ll also be spending a good deal of my time in areas of the world that are well-supplied with Vespa parts, which wouldn’t be the case with a big touring bike. The P200 engine, too, is famous for being able to take a beating, day after day, without complaining. But I’d say the greatest advantage to a Vespa is that everywhere I go, people are amused with what I’m doing. There’s nothing intimidating about it, as might be the case with some dude dressed like a cosmonaut, rocking up to the local village on a $20,000 BMW GS bristling with all the latest tech. The Vespa opens all kinds of doors with the locals.
Dari perkataan dia diatas, terbukti memang Vespa melelehkan hati orang-2 yang melihat perjalanan Sean di atas Vespanya.. dan it truly opens a lot of doors. Sejak Sean tinggal di rumah, banyak sekali rekan-2 komunitas yang secara menelpon hp saya, katanya ingin ketemu dengan Sean !! Dari yang motornya tua, yang dimodif aneh-2 hingga yang motornya brand new seharga 2 kali Ninja 250… semau ingin bertemu dan mendengarkan cerita perjalanan Sean.
Malam terakhir Sean di rumah, kita bikin perayaan kecil-2an lagi. Kebetulan Dan & Claire juga nggak kemana-2 dan teman-2 Vespa masih banyak yang nongkrong. Banyak yang kita bahas, dari pemilihan boxer untuk riding, pemilihan helm (dia pakai Arai open face), tenda yang dia bawa etc. Yang menarik adalah bagaimana ‘to get to know’ motor kita. Dia menantang teman-2 Vespa apakah ada yang bisa membongkar main shaft. Itu yang dia pelajari setelah 8 bulan dalam perjalanan. Awalanya dia hanya mengerti bagaimana mengganti kabel kopling.. amazing !!
Akhirnya farewell ditutup dan para teman-2 undur diri. Hari Rabu ini motor Vespa ini akan diberangkatkan melalui laut ke Pontianak, dan ternyata Sean harus berangkat dengan pesawat, tidak bisa bersama-2 dengan motornya. Perjalanan berikutnya di Kalimantan akan sangat menakjubkan karena kali ini Sean punya deadline di pertengahan Maret harus sampai di Manila karena tiket pesawat udara untuk dia dan motornya sudah dibayar. Sean akan berangkat ke Rio – Brazil untuk meneruskan phase 2 nya menuju New York.
Good luck Sean.. you keep us inspired !!!
To Sean: Almost forget, my Mom asked how in the earth you know her favourite flower?
aku masih setia menyimak tulisanmu om dono
mantabs..lanjutkan
makasih oom… masih berjuang nyari hits hehe
mantaps dah buat yg touring n yg menulisnya.
Liputan nya oke mas dono, apalagi ada foto saya hehehe, thanks ya udah terima kita (ping!!!vespa) dengan tangan terbuka di hari terakhir sean di jakarta, keep on writing en it’s not too late to ride vespa!!! Hehehe
lagi lagi INDIA INDIA…..
hehe… it;s not toolate to ride vespa oom… dalem banget itu…
niceee…
hope u a nice and safe ride sean…
Nice one.. MANTABS…
koreksi dikit aja : Vespa dari Italy…
yang ini dibeli di German.. tag nya dari German…
Liputan yang bagus sekali…
waaa, yang nongol dari Vespa siapa aja Don?
Kayaknya banyak juga ya? 🙂
Mantebbbb!!!
vespa memang lebih baik…
Dono mau beli vespa ?
om don… beliau liwat smg ga ya????
Sean sekarang di kalimantan menuju Manila
owh… kalimantan sebelah mana o’omdon?? lewat entikong? kalbar dong…via pontianak.
MANTAP ! 🙂